Suara Hati dari Simposium Global: Jangan Ada Lagi Anak Palestina yang Menjadi Korban

Gambar
Pendahuluan Setiap anak berhak atas kehidupan, keamanan, dan masa depan. Namun, di Palestina, hak-hak paling mendasar ini direnggut secara sistematis dan tanpa henti. Bertepatan dengan Hari Anak Palestina (yang dicanangkan oleh mendiang Presiden Yasser Arafat pada tahun 1995 untuk menyoroti ketidakadilan terhadap anak-anak Palestina di bawah pendudukan), sebuah simposium global bertajuk "Not Another Child" (Jangan Ada Lagi Anak yang Menjadi Korban) digelar secara live pada 7 April 2025. Acara penting ini diselenggarakan oleh Doctors Against Genocide (Dokter Melawan Genosida) bekerja sama dengan Palestine-Global Mental Health Network dan Healthcare Workers for Palestine. Simposium ini menjadi wadah untuk menyuarakan kepedihan, mengungkap fakta, dan menyerukan aksi nyata demi melindungi generasi penerus Palestina. Realitas Pahit Anak-Anak Palestina: Angka dan Kisah Pilu Para pembicara dalam simposium memaparkan kenyataan mengerikan yang dihadapi anak-anak Palestina setiap hari...

Bukan Sapundu Asli

Sandung keluarga Toepak
Saat berkunjung ke sandung keluarga Bapak Toepak di Sei Pasah, Informasi Kapuas mendapatkan informasi yang cukup mengejutkan yaitu kedua sapundu (patung) yang ada di depan sandung ini bukan yang asli, karena yang aslinya sudah dicuri oleh orang.

Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat benda-benda sejarah ini kurang mendapat perhatian yang memadai. Bahkan benda-benda ini sekarang banyak menjadi koleksi di negara-negara maju, terutama dalam museum-museum mereka. Mudah-mudahan sapundu yang tersimpan dalam Museum Balanga di Palangka Raya dapat dirawat dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan