Nana Asma'u: Kisah Inspiratif Perempuan Muslim Afrika Barat

Gambar
Gambar ini hanya ilustrasi Nana Asma'u binti Uthman (1793-1864) adalah seorang cendekiawan Muslim dan penyair ulung dari Sahel, Afrika Barat. Ia putri dari Shaykh Uthman ibn Muhammad ibn Uthman ibn Salih (wafat 1817), yang lebih dikenal sebagai Uthman dan Fodio, pendiri kekhalifahan Sokoto yang kuat dan salah satu ulama terkemuka dalam bidang hukum, sufisme, dan tata pemerintahan di awal era modern. Tumbuh dalam lingkungan yang mencintai puisi, Nana Asma'u memanfaatkan puisi sebagai sarana untuk mengajarkan Al-Qur'an, menyebarkan nilai-nilai Islam, mengenang tokoh-tokoh penting, dan melestarikan sejarah bangsanya. Saudara laki-lakinya, Muhammad Bello, yang menggantikan ayahnya sebagai khalifah, juga menulis banyak karya puisi dan prosa tentang ilmu-ilmu Islam, serta mencatat sejarah suku Fulani, terutama perubahan besar yang terjadi di bawah kepemimpinan ayah mereka. Asma'u hidup di masa revolusioner dan menyaksikan konsolidasi kekhalifahan Sokoto. Ia sosok yang tabah, ...

Anak-anak penjual es

Penjual es di feri penyeberangan
Para penjual es ini mengambil es-nya di "pabrik es" di jembatan panjang Jl. Kapuas, Kuala Kapuas. Mereka mengambil es tersebut dengan harga Rp 300 dan menjualnya dengan harga Rp 500, jadi mereka mendapat untung Rp 200 per buah. Salah seorang penjual es yang sempat admin ajak bicara mengatakan bahwa dia membawa 35 buah es, jadi total keuntungan mereka kalau es tersebut terjual habis adalah Rp 7.000. Dari lebih dari 10 orang penjual es, rata-rata mereka memiliki pendidikan kelas 3 sampai kelas 6. Diantara penjual es yang berada di feri penyeberangan Kuala Kapuas - Barimba pada sore itu (Rabu, 20 April 2011) terdapat tiga anak yang berasal dari Sari Pulau dan satu orang yang berasal dari Anjir Serapat Km. 2. Semangat wirausaha mereka patut dibanggakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan